Senin, 13 Desember 2010

Proses Penciptaan Manusia




PROSES PENCIPTAAN MANUSIA
Ilmu tentang embrio mempelajari secara khusus perkembangan janin dari sel telur hingga ia berubah menjadi makhluk hidup yangt sempurna. Ilmu ini banyak yang berpegang pada pembedahan sehingga memungkinkan bagi para ahli untuk mengetahui perkembangan janin setiap saat.
A.    Bagaimana Manusia Diciptakan
ÌÝàYuù=sù ß`»|¡RM}$# §NÏB t,Î=äz ÇÎÈ   t,Î=äz `ÏB &ä!$¨B 9,Ïù#yŠ ÇÏÈ   ßlãøƒs .`ÏB Èû÷üt/ É=ù=Á9$# É=ͬ!#uŽ©I9$#ur ÇÐÈ  
Artinya :
“ Maka hendaklah manusia memperhatikan dari Apakah Dia diciptakan? Dia diciptakan dari air yang dipancarkan, yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan.” (Q.S. At - Thariq : 5-7)
Sesungguhnya ayat di atas merupakan salah satu bukti keajaiban ilmiah di dalam Al – Qur’an. Sebab, belum pernah diketahui sebelumnya, kecuali setelah 50 tahun yang lalu bahwa sperma laki – laki terbentuk dari tulang punggungnya. Juga tidak pernah diketahui sebelumnya bahwa sel telur wanita terbentuk dari tulang dadanya. Demikianlah, pada abad 14 silam Al – Qur’an menjelaskan semuanya, sebelum ilmu pengetahuan kemudian menemukan tempat keluarnya sperma dan sel telur manusia dengan cara ilmiah.
Selanjutnya, Al – Qur’an juga mengisahkan proses penciptaan realitas kedokteran dan teori – teori ilmiah. Allah SWT. berfirman :
$¯RÎ) $oYø)n=yz z`»|¡SM}$# `ÏB >pxÿôÜœR 8l$t±øBr& ÏmÎ=tGö6¯R çm»oYù=yèyfsù $JèÏJy #·ŽÅÁt/ ÇËÈ  
 Artinya :
“ Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur. Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan Dia mendengar dan melihat.” (QS. Al – Insan : 2)
            Ayat ini menegaskan bahwa proses penciptaan manusia tidak akan sempurna dengan satu macam air mani saja. Akan tetapi, harus mealui percampuran antara dua air mani, yaitu sperma laki – laki dan sel telur perempuan. Pada ayat sebelumnya telah dijelaskan tempat keluarnya masing – masing air mani tersebut.
            Keajaiban ilmiah pada Al – Qur’an pun berlanjut ketika menyebutkan siklus dan fase pertumbuhan yang dilalui oleh janin di dalam kegelapan alam rahim. Namun, lagi – lagi sebelum ilmu bedah dan ilmu kedokteran mampu menggambarkan kondisi janin di dalam rahim, Allah telah menjelaskannya terlebih dahulu di dalam Al – Qur’an .
ôs)s9ur $oYø)n=yz z`»|¡SM}$# `ÏB 7's#»n=ß `ÏiB &ûüÏÛ ÇÊËÈ   §NèO çm»oYù=yèy_ ZpxÿôÜçR Îû 9#ts% &ûüÅ3¨B ÇÊÌÈ   ¢OèO $uZø)n=yz spxÿôÜZ9$# Zps)n=tæ $uZø)n=ysù sps)n=yèø9$# ZptóôÒãB $uZø)n=ysù sptóôÒßJø9$# $VJ»sàÏã $tRöq|¡s3sù zO»sàÏèø9$# $VJøtm: ¢OèO çm»tRù't±Sr& $¸)ù=yz tyz#uä 4 x8u$t7tFsù ª!$# ß`|¡ômr& tûüÉ)Î=»sƒø:$# ÇÊÍÈ  
Artinya :
“ Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.” (QS. Al – Mu’minun : 12-14)
            Al – Qur’an menjelaskan pada ayat di atas bahwa sesungguhnya manusia diciptakan dari tanah. Keajaiban lainnya adalah bahwa sesungguhnya manusia pada awal penciptaannya hanya berbentuk tetesan air sperma yabg timbul dari hasil pertemuan antara sperma yang pancarkan laki – laki kepada sel telur yang dipancarkan oleh perempuan. Sperma dan sel telur juga berasal dari tetesan air terbentuk melalui kilos, yaitu senuah benih pembentukan tumbuhan, hewan dan manusia. Semuanya juga terbentuk dari unsure – unsure tanah. Jadi, semuanya berasal dari tanah.
            Ilmu bedah dan ilmu tentang embrio pun menegaskan bahwa apa yang tercantum di dalam Al – Qur’an benar – benar menggambarkan fase perkembangan janin yang sempurna. Jadi, hal ini meyakinkan kita bahwa tidak ada kemungkinan sama sekali untuk mengganti lafadz – lafadz yang lain.
            Di dalam masa pembuahan, laki – laki akan menyemprotkan 26 juta sel sperma yang bentuknya sangat kecil. Sel tersebut mirip seekor binatang kecil yang menyerupai kepala dan ekor. Ia bergerak dengan kekuatan tubuhnya dibantu dengan dorongan ekornya. Ketika sel sperma sampai ke vagina perempuan, ia akan bertemu dengan sel telur. Lalu, terjadilah percampuran antara kedua sel. Proses ini disebut pembuahan. Selanjutnya, sel telur yang telah dibuahi (zigot) akan mengalami pembelahan sel (blastula). Pada fase ini, zigot akan terbelah menjadi empat, delapan, dan akhirnya menjadi enam belas sel. Bentuknya pun masih menyerupai larva pada benih – benih nyamuk. Kondisi seperti ini akan berlangsung selama 40 hari.
Selanjutnya, sperma akan terus mengalami perkembangan seiring dengan semakin bertambahnya unsur – unsurnya membentuk sebuah lingkaran yang tidak beraturan. Pada saat itulah sel sperma akan berubah bentuk menyerupai segumpal darah. Gumpalan darah ini disebut mudhghah. Panjangnya tidak lebih dari  ¼ inci. Dengan demikian, sel telur yang telah dibuahi akan mempunyai panjang sekitar 50 mm dan berat mencapai 8000 mg.
Pada fase berikutnya, gumpalan darah tersebut akan membelah dirinya menjadi beberapa sel. Masing – masing sel mempunyai fungsi tersendiri dalam membentuk bagian – bagian tertentu pada janin. Sel paling luar membentuk kulit, sementara sel bagian tengah dan dalam membentuk tulang, otot – otot, serta organ – organ perut bagian dalam.
Demikianlah manusia melewati fase penciptaan yang berawal dari sperma, kemudian menjadi gumpalan darah (zigot). Setelah zigot berusia sekitar 40 hari atau maksimal 5 minggu, zigot akan tumbuh disertai dengan otot – otot dan tulang belalang. Pada fase pertumbuhan tulang, tulang yang berbeda bentuk dan ukuran akan muncul. Salah satunya adalah yang tidak keras dan sedikit halus. Tulang ini disebut tulang rawan yang di sekitarnya dikelilingi oleh unsur – unsur tulang lainnya.
B.     Tiga Tahapan Bayi Dalam Rahim
Dalam ayat ke-6 surat Az Zumar, disebutkan bahwa manusia diciptakan dalam rahim ibu dalam tiga kegelapan. Embriologi modern telah mengungkap bahwa perkembangan ebriologi bayi terjadi pada tiga daerah yang berbeda dalam rahim ibu.
Dalam Al Qur’an dipaparkan bahwa manusia diciptakan melalui tiga tahapan dalam rahim ibunya.
84 öNä3à)è=øƒs Îû ÈbqäÜç/ öNà6ÏG»yg¨Bé& $Z)ù=yz .`ÏiB Ï÷èt/ 9,ù=yz Îû ;M»yJè=àß ;]»n=rO 4 ãNä3Ï9ºsŒ ª!$# öNä3š/u çms9 à7ù=ßJø9$# ( Iw tm»s9Î) žwÎ) uqèd ( 4¯Tr'sù tbqèùuŽóÇè? ÇÏÈ  
“… Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?” (Q.S. Az – Zumar : 6)
Sebagaimana yang akan dipahami, dalam ayat ini ditunjukkan bahwa seorang manusia diciptakan dalam tubuh ibunya dalam tiga tahapan yang berbeda. Sungguh, biologi modern telah mengungkap bahwa pembentukan embrio pada bayi terjadi dalam tiga tempat yang berbeda dalam rahim ibu. Sekarang, di semua buku pelajaran embriologi yang dipakai di berbagai fakultas kedokteran, hal ini dijadikan sebagai pengetahuan dasar. Misalnya, dalam buku Basic Human Embryology, sebuah buku referensi utama dalam bidang embriologi, fakta ini diuraikan sebagai berikut:
“Kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan: pre-embrionik; dua setengah minggu pertama, embrionik; sampai akhir minggu ke delapan, dan janin; dari minggu ke delapan sampai kelahiran.” (Williams P., Basic Human Embryology, 3. edition, 1984, s. 64.)
Fase-fase ini mengacu pada tahap-tahap yang berbeda dari perkembangan seorang bayi. Ringkasnya, ciri - ciri tahap perkembangan bayi dalam rahim adalah sebagaimana berikut:
- Tahap Pre-embrionik
Pada tahap pertama, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel, dan terbentuklah segumpalan sel yang kemudian membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot yang semakin membesar, sel-sel penyusunnya pun mengatur diri mereka sendiri guna membentuk tiga lapisan.
- Tahap Embrionik
Tahap kedua ini berlangsung selama lima setengah minggu. Pada masa ini bayi disebut sebagai “embrio”. Pada tahap ini, organ dan sistem tubuh bayi mulai terbentuk dari lapisan- lapisan sel tersebut.
- Tahap Fetus
Dimulai dari tahap ini dan seterusnya, bayi disebut sebagai “fetus”. Tahap ini dimulai sejak kehamilan bulan kedelapan dan berakhir hingga masa kelahiran. Ciri khusus tahapan ini adalah terlihatnya fetus menyerupai manusia, dengan wajah, kedua tangan dan kakinya. Meskipun pada awalnya memiliki panjang 3 cm, kesemua organnya telah nampak. Tahap ini berlangsung selama kurang lebih 30 minggu, dan perkembangan berlanjut hingga minggu kelahiran.
Ilmu tentang embrio mengatakan bahwa sesungguhnya janin diliputi oleh kegelapan yang sangat pekat di dalam perut inunya.tidak ada air, tidak ada sesuatu pun di dalam sana, kecuali sperma dan hormon.
 Informasi mengenai perkembangan yang terjadi dalam rahim ibu, baru didapatkan setelah serangkaian pengamatan dengan menggunakan peralatan modern. Namun sebagaimana sejumlah fakta ilmiah lainnya, informasi-informasi ini disampaikan dalam ayat-ayat Al Qur’an dengan cara yang ajaib. Fakta bahwa informasi yang sedemikian rinci dan akurat diberikan dalam Al Qur’an pada saat orang memiliki sedikit sekali informasi di bidang kedokteran, merupakan bukti nyata bahwa Al Qur’an bukanlah ucapan manusia tetapi Firman Allah.



Relevansi ilmiah yang berhubungan dengan Ulumul Qur’an :
·         Pada Q.S. At - Thariq : 5-7 terkandung ilmu Uluml Quran yaitu Munasabah bil Ayat. Pada ayat ke 5 dituliskan “Dari apakah manusia diciptakan?”, pertanyaan tersebut pun dijawab pada ayat berikutnya, yaitu ayat 6-7 yang berbunyi “Dia diciptakan dari air yang dipancarkan, yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan.” Sehingga pengertian tersebut menjadi jelas.
·         Pada QS. Al – Insan : 2 terdapat ilmu Al – Muhkam. Dari terjemahan ayat tersebut telah jelas bahwa Allah telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur, lalu Allah hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu manusia diciptakan dapat mendengar dan melihat.
·         Dalam QS. Al – Mu’minun : 12-14 pun terdapat ilmu Al – Muhkam. Disana dijelaskan bahwa Alah menciptakan manusia dari saripati tanah. Saripati tersebut dijadikannya air mani. Kemudian air mani dijadikan segumpal darah, lalu segumpal darah dijadikan segumpal daging, dari segumpal daging dijadikan tulang belulang dan tulang belulang itu dibungkus daging. Kemudian jadilah manusia.
·         Sedangkan dalam Q.S. Az – Zumar : 6 terkandung ilmu Al – Muhkam Al – Mutasyabih. Di ayat tersebut di jelaskan bahwa manusia dijadikan dalam perut ibu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan, yaitu : Tahap Pre-embrionik, Tahap Embrionik dan Tahap Fetus. (Al – Muhkam) Dalam ayat tersebut juga terdapat kata “Tuhan yang mempunyai kerajaan” yang dijadikan sifat allah. Kata ini menunjukkan tempat. Karena dalam ayat tersebut kata ini dibangsakan kepada Allah yang qadim (absolute), maka sulit dipahami maksud yang sebenarnya. (Al – Mutasyabih)


DAFTAR PUSTAKA
Naufal, Rozzaq Abdul. 2007. Mengenal Allah Lewat Sains Modern. Bandung: Pustaka Setia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar